Kamis, 10 Desember 2009

SEPEDA & INSPIRASIKU



Walau sejak sekolah selalu naik sepeda,karena memang itu satu-satunya alat transportasi yang saya miliki,dan berkeinginan mempunyai sepeda yang bagus kelak jika sudah bekerja dan punya duit ( keinginan yang besar waktu itu ) bukan bermimpi mempunyai sepeda motor yang bagus maupun mobil yang mewah,keinginan yang sederhana sepertinya.

Sampai sekarang lebih dari sepuluh tahun,impian itu masih terekam dan sepertinya akan selamanya sampai kesampaian dengan segala kondisi untuk memiliki sepeda bagus tersebut,kategori bagus itu seperti apa ya? Paling tidak yang ngerti dan pernah naik sepeda tahu sepeda yang bagus seperti apa,yang pasti,makin mahal harganya makin bagus kondisinya..hehehe,kecuali pas membeli tertipu itu lain cerita.

Setelah sekian lama dalam segala aktifitas kehidupan lainnya,teringatkan keinginan tersebut pada saat saudara saya yang mencoba-coba bekerja dengan bersepeda akhirnya menyerah dan mengistirahatkan sepedanya yang baru beberapa kali dipakai dan rusak di baut pengencang kayuhan-nya,saya tukar dengan beberapa lembar rupiah dan dia setuju,selain malas mungkin karena memang sudah rusak tersebut jadi OK saya bisa punya sepeda seken setelah sekian lama,hehe.

Walau tidak seperti yang saya impikan,sepeda itu akhirnya saya bisa beli dan pakai,hari Jum'at beberapa bulan yang lalu ( baru sekarang nulisnya..) saya dengan semangat dan bergaya,pakai helm sepeda bekas,sepeda bekas dan berangkatlah saya dari rumah ke tempat kerja yang berjarak 27KM baik ditempuh melalui jalur non-tol maupun melalui tol.
Pada saat 10menit pertama kayuhan sepeda saya dari rumah,menuju ke 15menit berikutnya,napas mulai seperti mau habis,benar-benar serasa mau menyerah,mau berhenti,kepala terasa berat,mau kunang-kunang tapi belum...kalau berhenti saya pasti malah lemes dan tidak jadi meneruskan perjalanan saya,kalau saya teruskan saya pasti tidak mampu..pikir saya. Tiba-tiba ada seseorang pekerja bersepeda yang menyalip saya,dengan senyumnya dia mengajak buru-buru,dengan style sprint beliau langsung ada didepan saya jauh..Sebenarnya saya sempat jengkel,pikir saya,mentang-mentang sepeda bagus dan kuat,senyum-senyum 'sinis' sama saya,ngeledek ya...hehe,saya jadi mudah tersinggung dengan kondisi ngos-ngosan begitu..ternyata,dari orang yang biasanya kerjaannya meng-ademkan orang lain,sekarang meng-ademkan diri sendiri dalam kondisi fisik ngos-ngosan masih berpikir egois..
Namun saya tekadkan,yang penting pelan-pelan kalau stabil genjotan saya,tentunya tidak akan lama saya bisa menemukan irama nafas saya yang tersengal-sengal campur asap knalpot di jalan Kalimalang yang terkenal macet karena sepeda motor dan angkotnya.
Tak terasa sambil ngos-ngosan dan terus tetap mengayuh sepeda saya,sudah hampir 30-45 menit saya mengayuh,napas mulai teratur,dengan kayuhan biasa dan tidak ngoyo,sambil berusaha mengiramakan kayuhan pedal dengan tarikan napas,genjotan di pedal kayuh semakin terasa tidak terlalu berat seperti pada saat awal-awal start dari rumah tadi.
Setelah beberapa saat sampai di tempat kerja,lihat arloji tepat dari rumah ke kantor memakan waktu 2jam, padahal jika saya menggunakan sepeda motor dalam kondisi jalan yang sama,ditempuh 1 jam 15menit sampai 1,5 jam. Sungguh tidak terlalu jauh perbedaan waktunya. Wah teryata saya tidak pingsan,teryata tidak pusing kunang-kunang setelah sampai dikantor,malah sehabis mandi lagi dikantor,serasa tubuh sangat enteng sekali dan seharian serasa makin bersemangat..kekhwatiran saya akan kemampuan saya bersepeda ternyata tidak terbukti,walau sudah biasa mengayuh sepeda waktu sekolah dulu,ternyata itu yang mendukung untuk berpikir bahwa saya mampu.

Dari kondisi tadi,ternyata hikmahnya saya belum mendapatkannya selama ini selain sehat,irit yang didapat,ternyata ada hal lain yang lebih berharga yang bisa diambil dari semangat saya untuk mengayuh sepeda kekantor,yaitu:
Untuk melangkah dan melakukan perubahan,itu memang sangat berat dan serasa kita mau menghadapi sesuatu yang mengerikan,cukup berlebihan memang,namun siapa yang sudah lebih 15tahun tidak mengayuh sepeda untuk jarak lebih dari 1km tiba-tiba berniat mengayuh sepeda berjarak 27km? Saya khawatir pingsan,bagaimana kalau ban mbledos dijalan,dari situ ternyata,dalam segala hal,untuk melakukan perubahan memang memerlukan NIAT YANG KUAT, perhitungan yang matang adalah suplement,bukan keharusan,seperti ban cadangan,namun disaat kita harus memutuskan,roda tanpa ban pun tetap bisa dikayuh jika memang harus.
Selain NIAT YANG KUAT,perubahan memerlukan TINDAKAN SEGERA,awalnya pasti 'menyakitkan' namun setelah kita menemukan iramanya,semua langkah dalam perubahan seakan langkah biasa,mungkin waktu yang ditempuh akan berbeda,namun jika tujuan kita sudah jelas,keberhasilan tidak akan jauh didepan,atau ternyata keberhasilan itu telah menemani kita sejak NIAT KITA YANG KUAT kita MULAI AWALNYA,jadi sepanjang perjalanan menuju tujuan,sukses dan keberhasilan telah kita punyai.


Semoga ini juga menjadi kenyataan dalam segala hal yang saya dan saudara saya sekalian lakukan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar