Jumat, 22 Januari 2010

WHAT ARE YOU LOOKING FOR?


Ternyata,kadang kita selalu melewati batas,karena batas yang menciptakan adalah kita sendiri,walau ada batas hukum,aturan dari luar (aturan dan hukum di kerjaan,masyarakat,agama dsb.) tapi yang menciptakan suasana adalah manusia itu sendiri dengan kondisinya saat ini, ada yang sehat pecicilan yang sakit pun tak kurang lebih pecicilan, ada yang mengaku rohaniawan tetapi kelakuan dan tindakannya melebihi batasan ilmu yang dipelajarinya dan disampaikan kepada jemaat/jemaah nya,dan ujungnya hanya akan ada: masih manusia,masih punya ingin,masih punya nafsu,masih punya hal-hal fisik lainnya,dan alasan pembenaran untuk tindakannya,dengan demikian siapakah pencipta batas dan norma akan kelakuannya? manusia itu sendiri tentunya, penjahat tidak mengaku berbuat jahat,penipu tidak akan mengaku menipu,pelanggar tidak akan ngaku melanggar,jadi dimanakah letak dan dasar perbuatan itu bisa dianggap tidak wajar?karena aturan?karena batasan?karena hukum?berapa banyak manusia yang ada diranah hal-hal tadi yang melanggarnya,,buannyak..
Akhirnya kembali ke titik awal,sebnarnya dalam setiap detik yang masih kita manusia masih bisa menghirup nafas,apa yang kita lakukan harus berdasar apa,selain segala yang ada diatur-atur tadi,apa yang paling dasar menjadi landasan pencarian manusia sebagai mahluk ciptaan YME bagi yang percaya itu adalah benar,dan bagi yang tidak percaya YME itu ada,mengapa mereka juga bisa berlaku 'baik' dalam tanda kutip karena dasar kebaikan yang dikerjakan tetap dilihat dari kacamata norma dan aturan yang ada di komunitasnya. Kemana kita harus berdasar? ke-aturan? kalau kita tiba-tiba merasa tertekan,atau butuh,bukankah kita akan melanggar aturan tersebut,,banyak contoh dan buktinya kalau pedoman pencarian hanya berbatas pada aturan yang ada. Kita mencari 'penghidupan' apakah itu?kekayaan untuk kesehatan, Wealth for health, kalau kita kaya pasti kita sehat.....
Sedangkan definisi kaya,hampir seluruh atau 99,99% pasti langsung mengarah pada hal-hal fisik, kesehatan 99,99% pasti pikiran awal kita pasti tidak sakit,,namun apakah demikian dalam keseharian kita,tiap detik oksigen yang masuk ke paru-paru menggerakkkan jasad dan pikiran hanya untuk kekayaan dan kesehatan yang demikian?
Makin dalam kita masuk dalam pemahaman makna waktu,makin sempit perbedaan punya waktu dan tidak ada waktu,karena memang waktu itu tidak ada,hitungan detik kita tak ada nilainya dibanding detik jagad raya,kalkulasi hanyalah penterjemah agar makin memahami,walau tiap manusia punya batasan sendiri,seperti yang tertera diatas,batasan yang diciptakanhanyalah manusia itu sendiri yang tahu.
Dari segala hal celoteh tadi, sebenarnya apa yang dicari? kebahagian?dapatkah kebahagian distandarkan? mungkin bisa mungkin tidak,tergantung dari mana manusia itu mencerminkan kebahagiaan,apakah kalau tidak sehat dan tidak kaya akan bahagia (jangan melirik tulisan diatas,kekayaan,kesehatan,dan kebahagian ada dibatasan masing-masing..)
Jadi apakah waktu dan hidup itu benar-benar nyata kalau segala panca indra dimatikan,siapa yang punya indra keenam,ketujuh dsb.bisa menjelaskan,apakah bisa diterima dengan dirasakan tanpa panca indra,tidak ada walau relatif,mungkin semilyar satu ada yang bisa menyampaikan hal tersebut,pernah ada yang tahu,saya belum,saya tidak bisa menceritakan mimpi saya waktu tidur kepada orang lain secara detail tanpa saya bercerita dengan panca indra.
Memang segala sesuatu adalah dari YME datangya bagi yang mutlak percaya,that's all,pikiran manusia tidak boleh liar,tapi berapa banyak yang berpedoman kepada aturan yang disampaikan melalui para utusan dan bergenerasi berikutnya menjadi terpecah-pecah dengan pandangan dan tafsir tafsir yang dikatakan menyimpang,namun apakah mereka yang dikatakan menyimpang dan 1000% yakin bahwa yang diyakininya adalah benar mau dikatakan menyimpang?tentunya yang mengatakan dia menyimpang akan dia anggap menyimpang,siapa yang benar?siapa yang salah? tidak ada bukan? belum paham? ya silahkan pahami sendiri,karena seperti yang saya ungkapkan,apa yang ada dijiwa saya,orang lain tidak bakal tahu dan paham,kecuali YME bagi yang saya percayai yang tahu.
Berarti tak lain dan tak bukan,yang kita cari dan kita lakukan,tiap detiknya dalam kesadaran panca indra kita,benar atau salah menurut aturan,ya tetap harus berdasar pada pikiran terdalam manusia,bahwa waktu itu tidak ada,kita sudah ada,dan hanya lakukan segala sesuatu sesuai hati nurani terbaik menurut kita,berjuta kali dinasehati,tak akan terbuka kalau belum terbuka untuk hal yang menurut manusai itu sendiri benar dalam batasan dirinya masing-masing,jika mau lancar ya tertib,jika mau dihormati yang kita belajar menghormati,jika mau dibayar ya belajar bagaimana membayar,segala sesuatu berdasar kepada kepasrahan diri total dalam totalitas kegiatan panca indra juga,bukan pasrah berdiam diri,itu sudah mati namanya.
Semakin jauh kita berandai dengan apa yang kita lakukan,semakin liar kita bertindak,semakin kita percaya bahwa waktu ada atau tidak itu memang sudah ada dan kita hanya sebuah lembaran cerita yang tertulis dalam buku kitab punya-Nya YME,semakin ringan segala apa yang kita lakukan dalam kesadaran panca indra kita,dan semakin jelas apa yang kita cari nantinya.
Salam sukses dunia,semoga lembar buku cerita kita tidak dirobek oleh YME bagi yang mempercayainya!

Nikmati setiap detik kesehatan dan kekayaan yang ada,tapi bukan kesehatan dan kekayaan yang fana,tapi kesehatan dan kekayaan yang abadi,yang sudah tertulis dalam kitab-NYA,
have you been told and understand? I'm still looking for too.. :-)