Jumat, 07 Agustus 2009

JARGON versus KATA-KATA BIJAK


Saya bukan sesiapa yang pengen dianggap tahu,tapi hanya seseorang yang ingin berbagi pikiran baik..I Love You Full... Tak Sobek - Sobek Mulutmu.. Ya iyalah...

Jangan menyakiti orang jika tidak mau disakiti, Jangan berdusta jika tidak mau didustai.
Berani berbuat berani bertanggung jawab.

hahhaha..haha...I Love You Full......

Dari beberapa hal tertulis diatas,pasti banyak yang sudah tahu darimana asal-usul kata-kata itu,baik hanya sekedar kata-kata saja,atau diartikan lebih luas lagi untuk dimaknai, sekarang hak dan kewajiban kita masing-masing untuk melihat kedalam diri, apa yang sudah kita lakukan..?
Pantaskah kita disebut berhasil? walau yang menilai baru diri sendiri? Pantaskah?

Melihat kedalam diri ternyata kadang lebih susah daripada menghakimi,maka pantaslah para hakim disebut 'tangan Tuhan' kekiri 'neraka' kekanan 'surga'..walau belum tentu apa yang diputuskannya akan membawa dirinya sendiri ke Surga yang sebenarnya entah di dunia atau di alam akhirat,karena setiap individu itulah yang sepantasnya dapat melihat dirinya sendiri.
Apa yang dilakukannya,pantaskah untuk membawa dirinya ke Surga yang sebenarnya atau keberhasilan yang sebenarnya..mari bercermin,cermin Jasmani dan cermin Rohani, dimana sepantasnya kita berada jika yang kita lakukan seperti apa yang selalu kita lakukan sampai detik ini, sudah pantas disebut berhasilkah kita.

Benar kata anonymous bahwa GAJAH DIPELUPUK MATA TAK TERLIHAT,KUMAN DISEBRANG LAUTAN TAMPAK..

Mari kita ambil cermin untuk belajar.

NIAT=HASIL


Sederhana sekali ya dua kata tersebut, tapi banyak dari kita termasuk saya sendiri sering melupakan kekuatan niat dan hasil yang diinginkan.
Yes I will, Yes I do ..sedikit berbeda namun seharusnya sama,kadang kebanyakan hanya saya akan,atau saya kerjakan , komitmen? Sekedar belajar dari pengalaman orang - orang yang bisa mencapai apa yang menjadi keinginannya dengan komitmen untuk konsisten dengan tujuan utama dan diniati dengan sungguh dengan menjalankan bersungguh-sungguh pula,ternyata banyak sekali bukti yang kadang kita membutakan diri kita sendiri untuk dengan sombongnya tidak mempercayai kekuatan itu,kita sering hanya berjargon dan tidak mau menjalankan,niat hanya sampai dibibir yang cuma sebagian fisik yang tidak bisa mewujudkan apa yang diniatkan tanpa kesatuan badan dan jiwa dalam mencapainya.
Jika niat diawali dari jiwa yang tulus dan sebenarnya,bukan karena keterpaksaan tetapi sebagai keinginan,tentunya dalam kebaikan,baik usaha maupun ibadah,adalah sama,karena keduanya adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, usaha adalah ibadah,ibadah adalah usaha.
Ada orang bilang itu adalah teori LOA ( Law of Attraction ) dsb, ah kalau kita cuma belajar dari motivator-motivator itu,atau buku-bukunya, gemanya hanya akan terasa dua tiga hari, tapi kalau kita belajar dari apa yang diperintahkan oleh YME untuk segalanya berserah kepada-Nya,dan setulusnya dijalankan,kenapa kita harus jauh-jauh mencari guru untuk mencambuk kita,padahal walau kita sudah digodam dan diremukkan tanpa harus dilecut-pun kalau tanpa niat dari dalam jiwa tembus ke fisik untuk diwujudkan tidak akan kita temukan keberhasilan yang diinginkan,berhasil bukanlah materi yang berlimpah,walau itu adalah alat yang tidak bisa diingkari untuk mendapatkan keberhasilan,ya keberhasilan hidup di alam fisik ataupun alat ibadah jika kita gunakan dengan benar untuk mendapatkan keberhasilan di akhir hayat.

Niat menentukan keberhasilan,menentukan niat dari lubuk hati yang terdalam,bahwa segala sesuatu akan berpulang kepada YME,itulah hasil yang seharusnya kita inginkan,materi diperlukan sebagai alat menuju keberhasilan itu,bukan sebagai tujuan,itulah sebenar-benarnya Law of Attraction yang harus ada disetiap manusia,jika sudah demikian,berbagilah walau sedikit,walau sekedar senyum, indahnya dunia jika tiap-tiap manusia adalah penghuni Surga,walau belum pernah kita tahu seperti apa Surga itu,kita andaikan saja Surga adalah segala sesuatu yang penuh Kasih Sayang yang seharusnya,seperti yang selalu kita ucapkan dalam segala kegiatan,namun kita lupa memahami walau tahu arti " Dengan nama Tuhanku Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang" sadarkah dan pahamkah kita dengan apa yang kebanyakan tidak sepenuh jiwa dan keluar dari bibir,bibir mengucap karena terbiasa saja?
Semoga kita semua berhasil dalam kebenaran yang dirahmati dengan niat yang tulus dan keberhasilan yang dinginkan adalah kebaikan.