A nice story of life ( cerpen..cerita penataran):
"Sungguh saya tidak menyesal menjalani segalanya ini bersamamu,namun dari sekian waktu yang telah dilalui,banyak hal yang selalu ingin rasanya saya berbagi,mengenai keputusan-keputusan yang 'kita' ambil,yang banyak hal sampai saat ini pun,kita masih tidak bisa 'klik' kalau membahas apa yang menjadi impian dan tujuan kita,meski sudah sedemikian jauh banyak yang kita dapat,'klik' itu hanya semu, sadarkah kamu? atau berpikirkah kamu? tanpa harus kamu menyalahkan langkah-langkah pembelajaran yang aku tempuh sebelumnya,dan banyak kegagalan disana? bisakah kamu melupakan kegagalanku dan melihat apa yang kita dapat saat ini,dan kamu mendukungku dengan segala bentuk dukungan positif daripada menye-menye yang seakan-akan melecehkan keinginan besarku dengan timbulnya banyak kesalahan.Kamu adalah partner hidupku, kenapa kamu tidak bisa mendukungku,dari dulu? Apakah memang kemampuanmu untuk positif terbatas,tidak ada habisnya saya 'mengajari'(kalau kamu menerimanya)memberi tahu bagaimana kita harus bersikap? Agar dalam kebimbangan-kebimbangan keputusan yang harus aku ambil tidak menyisakan penyalahan darimu ,kamu saya ajak berbicara,bertukar pikiran agar aku lega ada tempat untuk berbagi,mengenai keputusan yang harus aku ambil...tapi kenapa sudah sekian tahun lebih kita bersama,tidak pernah aku rasakan ( apa karena aku yang keterlaluan atau memang demikian..)kita bisa berbicara untuk saling mendukung..
Pagi itu sehabis subuh saya sempatkan berbincang dengan istri saya ini,mengenai kondisi saya dan pekerjaan yang saya lakukan sekarang dan segala konsekwensi berpandang pada banyak kegiatan usaha yang saya buat ,baik sendiri maupun joint dengan teman-teman sebelumnya,yang banyak (hampir semuanya gagal ,apalagi yang kerjasama merugi waktu dan biaya ) demikian saya masih bersyukur dapat mencukupi kebutuhan dari gaji dan beberapa bisnis monyet ( kata teman saya monkey bussines la wong loncat sana loncat sini,numpang sana numpang sini biar dapat tambahan..malah ini yang banyak membantu,sedang banyak yang saya rintis bareng teman-teman gagal total dan rugi...) Namun pembicaraan menjadi sepihak dan malah menjadi emosi dan demikian jadinya,tidak ketemu yang saya butuhkan, yaitu dorongan ,biar saya tidak salah pilih partner,merugi,dukung beri semangat dan motivasi agar tidak dibohongi dan gagal lagi..kebetulan memang istri saya ini sampai saat ini tidak transparan bila diajak berdiskusi,mungkin saya terlalu mudah menilai,ahh , tiap komunikasi selalu ada yang tidak sesuai,kebanyakan keputusan saya ambil sendiri, sampai saat ini saya mencoba tetap selalu berdiskusi dengannya walau akhirnya bukan solusi yang saya dapat,malah amarah dan kekesalan bertambah dengan kondisi dan kegagalan saya,meski demikian saya tidak pernah terpikir untuk lari dari ini,saya nikmati kekonyolan hubungan ini,entah sampai kapan,saya nikmati saja,karena saya juga ingin maju,energy saya akan alihkan untuk usaha yang membangun ekonomi keluarga , setelah pertempuran kecil itu tidak ber-ending,saya harus berangkat untuk 'bekerja' katanya,padahal untuk hal ini saya seperti sudah kehilangan passion..
Semoga jika ada yang mempunyai kondisi yang sama,dapat menyelesaikan masalah komunikasi ini dengan sendirinya tanpa bantuan pihak lain,,seperti adem ayem diluar tapi didalam bergejolak..ini membuat saya salah satu yang tidak percaya bahwa :Dibelakang Laki-laki yang sukses,terdapat seorang wanita(istri) yang sukses . karena pemeo ini masih mentah,kadar sukses seseorang tidak hanya dilihat dari satu sisi saja, baik materi ataupun rohani, baik cara memahami maupun cara menerima...semoga Allah selalui merestui jalan umatnya yang bertanggung jawab atas amanah yang diberikan-nya. Amien. ( sepertinya ada yang jadi 'inspirasi' cerita ini..siapa ya?)
Rabu, 21 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar